01 Januari 2010

Merenungkan "Ritual" Tahun Baru


MENGAPA tiapkali pergantian tahun harus dirayakan dengan perilaku hedonis dan snobis, hura-hura dan sikap berlebihan? Padahal setelah lembar kalender berganti ke tahun yang baru, tidak dengan sendirinya ada yang baru dalam kehidupan kita, apalagi sesuatu yang lebih baik.

Lebih sering terjadi, seusai semalam suntuk merayakan malam tahun baru, kehidupan kita tetap biasa-biasa saja. Yang kaya ya tetap enjoy saja menjalani hidupnya, yang melarat ya tetap saja sekarat dihajar kerasnya kehidupan. 

Jikapun ada yang baru --yang langsung bisa kita jumpai -- setelah merayakan malam tahun baru, ialah kualitas hidup yang kian merosot, meski hanya sesaat: tubuh lelah bahkan lungkrah (pegal-pegal, meriang), jadwal hidup kacau, uang menipis, bahkan masuk rumah sakit akibat terlibat keributan dan atau kecelakaan ketika arak-arakan di jalan.